Merapi sangat cerah hari ini. Pas banget buat ”nembak” betet biasa (Psittacula alexandrii). Mungkin ini adalah burung yang sangat common di lereng merapi. Tapi kerena aku belum punya fotonya, ya tiada pilihan lain selain harus me-fotonya to? Masak mau melukisnya? Malah gak lucu boss.
Kalau anda pergi ke merapi, ini adalah burung yang paling ribut, paling sering melintas di atas kepala anda, hinggap untuk beberapa lama sambil mengomel, lalu terbang lagi berkelompok sambil mengeluarkan suaranya yang khas.
Salah satu hal yang membuat dia mudah difoto selain sangat banyaj di merapi adalah dia bukan tipe burung yang pemalu seperti kepodang kuduk hitam. Asal anda tidak terlalu berisik, rasa anda akan bisa menikmatinya dengan cukup seksama dalam waktu yang lama.
Cuaca yang cerah di ketinggian di atas 1300,membuat hasil foto dari olahan digiscoping semakin maksimal. Karena beberapa kelemahan teknik digiscoping adalah adanya deflaction cahaya matahari yang diakibatkan oleh kurang sempurnanya posisi lensa obyektif terhadap lensa okuler. Semakin terik sinar matahari semakin besar resiko terjadi deflaction. Kira-kira begitu ya?
So, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memakai teknik digiscoping adalah posisi anda mengambil foto. Sebisa mungkin jangan sampai background foto anda memiliki pancaran sinar matahari yang terlalu kuat. Begitu juga ketika mendung, jangan sampai anda mengambil gambar dengan background langit yang sedang mendung, saya jamin deh foto anda tidak akan maksimal.
Good birding
Never ending digiscoping
*swiss