
“Ini dia!” begitu teriakku begitu menemukan Cucak Kuning (Pycnonotus melanicterus) di sekitar sungai Bajulmati. Sungai Bajulmati adalah sungai yang membatasi Taman Nasional Baluran sisi selatan.
“Ini dia” bisa berarti 2 hal, pertama karena Cucak Kuning memang selama ini jadi salah satu target utama perburuanku, dan kedua ternyata ada lagi site penting dan menarik untuk mengamati burung di wilayah Taman Nasional Baluran, yaitu di sepanjang sungai Bajulmati.
Sungai yang mengalir sepanjang tahun di perbatasan wilayah Taman Nasional Baluran yang sangat kering ini memang pada akhirnya menyediakan tipe habitat yang sama sekali berbeda dengan tipe habitat pada umumnya di Taman Nasional Baluran. Vegetasi yang hijau sepanjang tahun, kenekaragaman vegetasi yang tinggi dan tentunya ketersediaan air yang melimpah cukup menjadi alasan kalo aku jadi burung akan beli kapling disini lalu mbangun sebuah rumah kecil sederhana.
Kondisi iklim mikro di wilayah ini sama persis dengan di wilayah kawah Gunung Baluran, yang juga terdapat sungai yang dialiri air sepanjang tahun, meskipun tidak semelimpah di sungai Bajulmati. Beberapa jenis menarik juga cukup berlimpah di sini, seperti Takur Tulung-tumpuk, Ciungair Jawa, Cucak Kuning, Meninting Besar, Cabak Kota, Rajaudang Meninting dan beberapa jenis Pelanduk.
Tidak hanya pengamatan yang mudah dilakukan di sini, bahkan mengambil foto pun relative nyaman. Bahkan Meninting Besar yang terkenal sangat susah difoto, disini Anda bisa menghabisinya sepuas hati. Ciungair Jawa yang terakhir hanya ditemukan di sekitar pantai Bama, dan agak terbatas, ternyata di sini sangat berlimpah. Sampek bosen motret!
Bener-bener oase di tengah-tengah Africa van Jawa…