wahai makhluk terindah
wanita-wanita yang menjelma menjadi ibu
yang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkanku
yang menorehkan mozaik-mozaik sejarah dalam hidupku
yang menyusun puzzle-puzzle kearifan dalam darahku
yang melukis dengan indah mimpi-mimpiku
yang menyirami sel-sel ragaku dengan air susumu
yang melapar-laparkan perutmu demi kesehatanku
yang mengkeringat-keringatkan peluhmu demi sekolahku
yang mensujud-sujudkan kepalamu demi keselamatanku
yang mengajarkan alif ba ta ilmu-ilmu Tuhanku
yang tidak sesaatpun lalai memikirkan anak-anakmu
yang paling akhir tertidur di malam hari dan
yang paling duluan membangunkan kami di waktu shubuh
yang Allah sendiri menunggu ijinmu untuk menurunkan ridhoNya kepadaku
yang oleh Rasulullah sendiri beliau mengatakan “ibumu…ibumu…ibumu…”
yang hatimu takkan terduga oleh siapapun, bahkan anakmu sendiri
.
seandainya aku bukan anakmu
ibuku
bagaimana aku harus menghadapi sejarah
yang akan mencampakkan aku esok hari
.
ijinkan aku
ibuku
anakmu yang sering melalaikanmu ini
mencium punggung tanganmu
lalu kuhirup dalam-dalam wewangian cintamu
supaya merasuk cinta dan kasih sayangmu
dan mengaliri berpuluh-puluh tahun urat-urat nadiku
.
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
(sorry nunut mas..merinding membacanya)
amin..amin..amin…
maafkan aku ya Bu..
yang kurang menghargai pengorbananmu,, bodoh dengan doa-doamu,,,
dan sering mengabaikanmu..
sungguh,,maafkan aku…(di dedikasikan untuk seluruh ibu di dunia)
**IRHAMNAA…YA ARHAMAR ROOHIMIIN..
LikeLike
wes ga iso komentar,..
**:D
LikeLike
kita satu darah…perasaan dan pikiran….
Allahummaj’alna manash-shoolihiin
dadi pengen ngalup nich..
**hehehe ayo ngalup..ngalup…
matur nuwun urun dungane, my lovely brother… 😀
LikeLike