
Tahura R. Soeryo atau yang lebih dikenal oleh orang umum sebagai Cangar itulah yang telah memikat hatiku. Tak terhitung berapa kali saya ngrasani hutan tropis pegunungan di kaki gunung Arjuno itu. Tak terhitung pula kekaguman saya setiap datang kesana lalu pulang dengan ber-giga-giga foto di memory card.
Sebagai salah satu catchment area yang mensuplai air bersih di Malang, Mojokerto, Surabaya Pasuruan dan sekitarnya, Gunung Arjuno beserta rangkaian pegunungan di sekitarnya adalah kawasan lindung dan juga kantong biodiversitas yang sangat penting. Saya tidak bisa bicara data, karena ternyata sangat susah mencari data keanekaragaman biodiversitas di hutan dingin ini. Jadi karena saya cuma tukang foto, bukan peneliti serius, kalau ditanya orang, “Berapa banyak keanekaragaman hayati di gunung Arjuna?” maka dengan sangat yakin saya jawab, “Buanyak! Luar Biasa! Allahu Akbar!”.
Paremeternya sederhana: saya mudah cari foto burung disana. Burung-burung disana bahkan seperti tidak punya rasa


malu kepada orang iseng seperti saya yang ngikuti kemanapun dia pergi. Jenis-jenis burung yang di tempat lain begitu susah dijepret, di lokasi ini semua seperti burung gereja saja. Enak dan menyenangkan.
Belum lagi pemandangan yang sangat nyaman di mata, baik selama perjalanan maupun di lokasi. Lokasi ini biasa ditempuh dari Kota Batu, di sepanjang perjalanan anda akan disuguhi bunga-bunga yang dipajang para penjual bunga di desa Sidomulyo-Punten. Lepas dari situ anda akan disuguhi lahan pertanian apel dan palawija yang tertata dengan sangat rapi di desa Sumber Brantas karena memang dari sanalah sungai Brantas bersumber.Dan ketika sampai di lokasi Tahura R. Soeryo, hutan tropis pegunungan dengan pepohonan besar berlumut diselimuti kabut sudah menanti anda. Dan tentunya, yang paling dicari setiap pengunjung disana: pemandian air panas.

Cuma, sekali lagi, hal yang disayangkan adalah minimnya data biodiversitas di lokasi seluas 25.000 ha itu. Salah satu lokasi yang dimasukkan dalam Important Bird Area inipun bahkan belum ada data lengkap keaneragaman burungnya. Atau mungkin sudah banyak penelitian-penilitian yang dilakukan disana namun datanya masih terpisah dibawa oleh masing-masing pemiliknya. Anyway, terlepas dari keterbatasan data yang ada, Tahura R. Soeryo tetap akan selalu menjadi lokasi yang sangat menantang bagi bioders (pinjam istilahnya pengamat biodiversitas di fobi).
Dengan tulisan ini, saya memanggil kepada siapa saja, terutama para pengamat biodiversity mari berbondong-bondong mengeksplore kawasan penting nan indah ini. Pun kepada akademisi atau peneliti yang telah melakukan penelitian di sini, seperti apapun data anda akan sangat berharga jika bisa dibagi bersama.
happy to know di jawa yang pulaunya disesaki manusia ternyata msh ada sedikit surga. klo bisa menginisiasi penelitian kehati, yg kecil2an aja dulu, asal hasilnya terdokumentasi dg baik, pasti akan mantabs!! terlebih selama ini masih banyak kawasan konservasi baik KPA dan KSA yg minim data kehati. entah krn tdk ada yg meneliti atau dokumentasi yg kacau.
btw, ini ada web yg pake flash. coba deh mas swiss pelajari. setelah itu ajarin aku yak!
http://pandahome.com/en/
**WOI ANAK PEDALAMAN! HEHEHE…
MAKANYA KE JAWA AJA MASIH ADA TEMPAT WINGIT YANG BELUM TEREKSPLORASI HEHEHE…
UDAH AKU LIHAT WEBNYA… ITU MAH GAMPANG BANGET SIS. MAU YANG FULL FLASH ATO FLASH DI INTRONYA AJA KAYAK WEB PANDA ITU?
LikeLike
two thumbs wis pokok’e…
LikeLike
Aku tertarik ki gara2 judul e Dab he3x tak kiro Tahura Roy Suryo, sejak kapan bocah Roy gawe Tahura. Oh ya piye nek aku inisiasi Reuni khusus semacam GANEFO jaman Soekarno? aku pengen konsultasi karo awakmu je…
**konsultasi opo? bojo yo wes duwe, anak yo wes gawe. perasaan ilmuku wes takturunno nang awakmu kabeh e ndes…. hehehehehe…GANEFO ki opo?
LikeLike
nice post
**thanks santi…
LikeLike
wah iya. bener sekali. rumah say di Pacet Mojokerto dekat dengan Canggar. setiap kali say kesana saya selalu berkesimpulan bahwa Canggar yang saat ini berstatus Taman Hutan Raya di bawaah Pengelolahan Provinsi masih belum terekspos dengan baik. data Biodiversitasnya masih minim. meskipun begitu Gunung Welirang dan Arjuna mempunyai ekosistem yang alami.. sampai saat ini saya masih dalam perencanaan untuk mengusulkannya menjadi Kandidat Taman Nasional Indonesia agar pemeliharaannya bisa terlaksana dengan serius…. semangat!!!!!!!!!!!
**kalo jadi taman nasional semoga saja propinsi mau melepasnya, soalnya pemasukan besar banget tuh Cangar. kalo jadi TN kan pemasukan dari wisata gak masuk ke propinsi lagi. ha mbok mas Heri yang rumahnya deket cangar bikin eksplorasi rutin, biar terawat data kehatinya 😀
LikeLike
dikota wisata batu bukan hanya cangar saja yang pas buat birdwatching, tapi ada beberapa lokasi diantaranya cemoro kandang yang terletak diatas Gunung Panderman perbatasan dengan Kabupaten Malang & Kabupaten Blitar!
LikeLike