Month: March 2011

Gempa Bumi dan Membaca Tanda

Saya gak tahu, 8.9 skala ritcher yang menggoyang Jepang 11 Maret silam apakah angka terbesar dalam sejarah gempa di planet ini. Tapi yang jelas angka sebesar itu telah, benar-benar, menghancur leburkan pesisir Jepang, korban nyawa sudah pasti, kerugian material apalagi. Tinggal dihitung saja, ada berapa ribu pabrik yang terpaksa tutup. Saham plorotan gak terkira. Belum lagi meledaknya reaktor nuklir yang menyebabkan radiasi berkilo-kilo meter. Tapi kabarnya Miyabi selamat!

Orang-orang pun mulai berspekulasi. Ada apa gerangan dengan gempa super dasyat ini? Pertanda murka Tuhan kepada bangsa yang masuk blacklist? Peringatan dini bahwa isu 2012 adalah benar karena kabarnya perubahan poros bumi akibat gempa ini menyebabkan berubahnya mekanisme rotasi bumi, tentunya ini akan mempengaruhi berbagai proses alam? Atau memang begitulah bumi, pertemuan lempeng-lempeng benua yang berpusat di bawah kepulauan Jepang adalah aktifitas wajar saja. Meskipun akhirnya ilmuwan cuma gedek-gedek karena tidak mengira kalo goncangannya bisa begitu dasyat, bahkan getaran gempa ini bisa dirasakan sampai 3-5 menit!

(more…)

Again, Baluran’s New Checklist

Saya tidak pernah menyangka kalau hari ini tadi adalah oase di tengah rasa haus yang berkepanjangan untuk bertemu dengan predator malam di Baluran. Selain Serak Jawa tentunya. Bagaimanapun juga, para predator malam adalah makhluk-makhluk ghaib se-ghaib gelapnya malam.

Ditemani istri “baru” saya, sepertinya dia membawa hoki tersendiri hehehe… Semoga saja bukan, meminjam istilahnya Paulo Coelho, “keberuntungan pemula”! Dua nama baru dalam daftar foto dan perjumpaan saya sepanjang sejarah karir pengamat burung saya didapatkan hari itu.

Baluran yang dirundung hujan sejak tahun kemarin membuat beberapa adegan perburuan menemui kesulitan, pertama sulit ke lapangan yang memang hujan terus, kedua sulit ketemu burung yang lebih memilih kemulan di rumahnya, dan ketiga sulit mengambir gambar bagus karena tidak ada cahaya optimal. Maka, perburuan kali ini semata-mata karena ingin menghibur istri “baru” yang ingin menjelajahi Baluran bersama suami tercintanya. Dan, meluncurlah kami dari Batangan menuju Bama.

(more…)

Resort Base Management

Hampir dua minggu saya gak ngantor. Menjelajahi lagi Baluran, atau sekedar nyanggong si Jalak. Sebenarnya tidak semua kerjaan saya melulu di lapangan, banyak juga yang harus dikerjakan dan diselesaikan di atas keyboard leptop. Artinya, tanpa harus di berada di Baluran pun saya masih bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan itu. Tapi menikah memang sama sekali berbeda. Mencengangkan, mengagetkan, mangharukan dan menguras banyak energi. Dan kemarin, kaki saya mendarat lagi di Baluran tepat waktu shubuh.

Istirahat sebentar sebelum memulai lagi kebiasaan bujang saya: check email, update blog, BBB inggris, rekap data, mbantu menyelesaikan bukunya mas Hary, ebook fobi. Lalu email dari Pak Bro Nurman yang dari Direktorat Konservasi Kawasan itu yang menyuruh saya meluncur ke kantornya Purwo. “Kita ingin sharing pengalaman dan masukan dari kawan-kawan Baluran tentang pelaksanaan Pengelolaan Taman Nasional Berbasis Resort.” kurang lebihnya begitulah isi email itu.

(more…)