Dari Atas, Dari Bawah, Kau Selalu Mempesona, Sayang [photo essay]

Baluran, dulu nama ini sangat asing bagi saya, bahkan ketika pertama kali kaki saya mendarat di atas tanahnya. Sempat melegenda oleh savananya yang menawan dengan satwa-satwa berukuran besar di tengah-tengahnya pada tahun 80an sampai awal 2000an. Lalu kangker Akasia mulai menggerogoti keindahannya. Banteng, Kerbau dan Babi Hutan pun pergi entah kemana. Savana Baluran ditinggalkan sendiri melawan kanker ganas dalam tubuhnya. Di saat kangker Akasia terus menggerogoti Baluran, banyak orang mulai lupa dan meninggalkan Baluran. Tapi sekali lagi, tidak ada yang tidak menawan di tanah kering ini. Di manapun kaki menginjak dan mata anda memandang, saya selalu terpesona dengan kecantikannya.

Invasi Akasia itu sudah membentuk tipe hutannya sendiri yang... how do I call this?
Di luar hutan Akasia, bunga Kapasan Kuning yang mengering di musim kemarau adalah keindahan yang sering tidak disadari.
Dan Kapasan Kuning sebelum puncak kemarau di tengah-tengah savana
Saat pantai Bama memasuki surut jauh, Cangak Laut adalah salah satu burung yang paling sering muncul.
Masuk sedikit ke dalam hutan, Pelatuk Sayap-Merah yang selalu menjadi incaran para pengamat burung adalah jenis pelatuk paling umum di Baluran
Bangau Sandang Lawe kala hujan lebat menyerbu savana Bekol, kesempatan yang jarang ada.
Atau bapak-ibu yang lagi mejeng di "savana Bekol"?
Atau sunrise di Bama?
Atau cahaya pagi yang memanggil-manggil rerumputan?
Menyelinap ke dunia bawah laut. Dunia lain dengan wajah yang sama sekali berbeda melengkapi keindahan Baluran.
Pingin lihat Lionfish close up? It's no a big deal...
Atau menggoda anemon fish ini?
Ah, Sayangku, dilihat dari sisi manapun, kau tetap mempesona...

2 thoughts on “Dari Atas, Dari Bawah, Kau Selalu Mempesona, Sayang [photo essay]

  1. Foto dua sejoline ng savana tempelan to… hehe…

    Dari intensitas kunjungan ke satu TN, buatku Baluran di posisi ke-2… Mungkin panggilan rerumputan ya?

    Oya, I vote for Kacip laso… Taman Jurrasic meski tanpa dinosaurus 🙂

    Like

  2. Subhanallah …. Saya pernah ke Baluran beberapa tahun yang lalu saat menjadi mahasiswa. Dan membaca tulisan anda, rasanya ingin sekali kesana lagi ….

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s