Pelatuk Hijau, Pelengkap Foto-foto 10 Jenis Pelatuk Baluran

Dulu waktu pertama kali saya mendarat di Baluran, saya sangat nggumun dengan burung hijau metalik yang berpadu dengan warna putih yang sering nongkrong di sekitar kantor Baluran. Burung yang terkenal dengan nama Cekakak Sungai itu begitu menggoda, dan belum pernah lihat Cekakak Sungai bisa sedekat itu dengan manusia. Mungkin itu adalah burung pertama dalam list Baluran saya.
Bersama partner saya, Sutadi Bodronoyo, saya mulai keluyuran nenteng senapan laras panjang di Bama-Bekol dan sekitarnya. Sutadi adalah  guide, kawan sekaligus ojek terbaik saya waktu. Kenapa? Karena dialah yang menemani saya hunting foto keliling Baluran menggunakan motor pribadinya. Sesekali dia juga menjadi interpreter yang bagus kala kami suka keluyuran menjelajahi Baluran.

Nah, pada suatu saat di hutan pantai Bama, mata saya menangkap gerakan asing dalam mata birdwatcher saya. Seekor burung yang nempel vertikal di batang pohon besar sambil mematuki pohon itu! Ya Tuhan, itu adalah burung pelatuk! Burung pelatuk pertama saya, yang telah membuat deg-degan dan keluar keringat dingin! Tubuhnya yang berwarna hijau kecoklatan, jambul merah dan sayap merah matang nan cerah cukup menjadi bukti untuk mendakwanya sebagai Pelatuk Sayap Merah.

Perlahan-lahan jenis-jenis pelatuk di Baluran mulai terkumpul. Dimulai dari Caladi Ulam, Caladi Tilik, Pelatuk Ayam, Pelatuk Tunggir Emas, Pelatuk Besi dan Pelatuk Kelabu Besar. Untuk jenis yang terakhir ini tampaknya Tuhan belum mengagendakan pertemuanku dengannya. Hanya laporan berupa foto dari Sutadi yang akhirnya malah membuat saya meriang berhari-hari. That’s OK, karena kemudian Tuhan menggantinya dengan jenis terakhir dari Kacip: Pelatuk Kumis Kelabu.

Sejak si kumis kelabu tertangkap, sepertinya itu adalah pelatuk terakhir Baluran. Karena biasanya, Kacip adalah terminal terkahir untuk mencari jenis-jenis aneh di Baluran. Alasannya simple saja sih, karena jarang yang eksplorasi ke Kacip, jadi peluang menemukan jenis-jenis baru masih ada.

Nah, sehabis dari Kacip, selang 3 hari tangan dan kaki saya sudah gatal-gatal pingin nyangking kamera lagi. Jadilah Curah Uling menjadi tempat jujugan karena relatif dekat, gak perlu jalan kaki, ada kubangan air, bisa nongkrong. Tapi nongkrongnya kali ini gak bisa rokokan! Bulan puasa bro!

Seperti biasa, burung-burung yang nyangkut di lensa saya ya itu-itu saja. Bahkan saya sudah sangat hapal kapan, mau ngapain dan di ranting mana mereka datang. Tapi no problemo. Sepertinya acara hunting hari itu tidak lebih dari untuk nylemurno perut yang sudah bernyanyi seharian. Sampai kahirnya saya dikagetkan oleh sekelebatan burung berwarna hijau cerah hampir kekuningan. Menyelinap di antara pepohonan di hutan Evergreen.

Dari bentuk general-nya saya yakin itu adalah pelatuk. Hmmm… kalo dilihat dari warna dominan tubuhnya kalau bukan si besi ya si tunggir emas. Tapi daripada cuman ngiro-iro saja, mending ambil saja beberapa frame. Toh, kayaknya dia gak pergi jauh-jauh dari pohon terkahir dia menyelusup tadi. Dan benar juga, bukan hanya tidak pergi jauh-jauh, tapi kok pelatuk ini cenderung tenang ya? Tidak reaktif begitu melihat manusia. Saya bahkan bisa mengambil beberapa frame koreksi dengan settingan berbeda untuk memastikan dapat foto paling bagus (meskipun nantinya fotonya ancur semua :D).

Pelatuk yang tenang, tidak reaktif seperti dua suspected sebelumnya, dan suaranya ternyata juga berbeda! Wow? Jenis baru lagi kah? Dan… Oh my God, jambulnya tidak njegrig (berdiri)! Hanya warna merah memanjang dari dahi sampai tengkuk! Dan garis malar hitam tebal sampai bawah pipi yang sangat jelas sekali terlihat!

Awesome! Ini adalah Pelatuk Hijau Picus vittatus! Atau dalam bahasa Inggris Laced Woodpecker!

Yang jelas ini bukan jenis baru di Baluran karena catatan pertama pelatuk ini adalah dari B. van Balen. Sayang catatan-catatan beliau di Baluran antara tahun 1980an sampai awal 2000an tidak ada yang dipublikasikan. Mungkin hanya jadi catatan pribadi beliau. Atau mungkin ngapain juga ornithologist sekelas BvB bikin publikasi khusus Baluran? Kalo itu mah biar jadi kerjaannya para pemula macam orang PEH Baluran :D. Silahkan unduh di sini untuk checklist Taman Nasional Baluran, record perjumpaan jenis dan keterangan endemisitas.

Anyway, bertambah atau tidak, yang jelas 10 jenis pelatuk keluarga Picidae yang ada di Baluran sudah terdokumentasi semua! Daftar jenis yang terkumpul sejak 1948 yang dikumpulkan oleh Hoogerwerf ini mungkin hanya Caladi Tikotok yang perlu remedial supaya mendapatkan dokumentasi terbaiknya, meskipun tentu saja semua juga perlu perulangan untuk mendapatkan foto-foto terbaik juga.

Selamat puasa hari ke-5. Semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni dosa-dosanya di ujung Ramadhan nanti amiinn..

7 thoughts on “Pelatuk Hijau, Pelengkap Foto-foto 10 Jenis Pelatuk Baluran

  1. hmmm…..
    **wehehehe sori ndan, ternyata wiwik lurik-e sampeyan sudah masuk list. catatan pertama punya BvB tp tahunnya gak diketahui. nah fotone sampeyan jadi bukti kl dia masih ter-observed recently.. 😀

    Like

    1. ya syukur nek memang pernah ada catatan. memang dibandingkan jenis Wiwik lain, yang Lurik lebih jarang bersurara dan frekuensinya lebih sedikit..
      **sip mantab. suk takburune bocahe 😀

      Like

  2. wow baru tahu jenis burung pelatuk seperti apa,,, krn kubayangkan seperti burung nuri atau burung pipit….ternyata kulihat foto2 jepretanmu…oooo ternyata…ooo ternyata… Terimakasih
    **sama2 mbak… semoga bermanfaat… 🙂

    Like

  3. sip2… salut deh 🙂
    Nengok list tetangga sebelah (TNAP), tinggal pelatuk merah yg belum tercatat utk Baluran (yg naga2nya, dengan temuan2 baru ini, juga ada di Baluran)… 🙂
    **selama pengamat masih pake SKJB untuk mengidentifikasi pelatuk (khususnya pelatuk merah dan kumis kelabu) kok saya gak yakin dengan catatan pelatuk merah di baluran.
    anyway, thanks for your words broww… 🙂

    Like

    1. Mungkin… Tapi selama fotografernya bisa motret pake termos, who knows? hehehe…

      Anyway, dari MacKinnon dkk. (lamp. 2), pelatuk kundang juga ternyata tercatat di Baluran… Kalo pelatuk merah bisa ketemu, ditambah pelatuk kundang ini, Baluran jadi punya 12 dari 15 jenis pelatuk di Jawa!
      Gek find it & make Baluran the best place in Java to find woodpeckers 🙂
      **siap kumendan! iya daftar mckinnon emang ada pelatuk kundang, tapi pas proses bikin BBB english jenis itu kita keluarkan karena masih meragukan. tapi who knows juga. sopo ngerti ncen ono? yo ayo, kapan golek? hehehe…

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s