Awas, Balanan Bisa Bikin Dekompresi!

Apa yang biasa terjadi saat adzan maghrib berkumandang di bulan Ramadhan? Wohoo… semua makanan serasa ingin dilahan habis. Dan sepertinya emang iya, melahan apa saja yang ada di meja. Kalau puasa diving disamakan dengan puasa makan, apakah sampeyan mau melakukan hal yang sama saat kesempatan membatalkan puasa datang? Oh no, never! Itu sama saja dengan Anda bunuh diri!

Ini adalah penyelaman ketiga setelah saya lama puasa nyelam. Seperti belum kenyang juga setelah berbulan-bulan gak menyambangi ikan-ikan di bawah sana. Dua penyelaman pertama saya dan buddy forever saya, Ferdy, di Bama ternyata tidak sanggup melunasi lapar dan dahaga menikmati keindahan bawah laut Baluran. Sampai datanglah kesempatan mengunjungi Pantai Balanan!

Numpang dua petugas Bama yang sedang patroli (lebih tepatnya hanya alasan yang dibuat-buat supaya gak ikut acara seremonial memperingati haul kehutanan di Alas Purwo ๐Ÿ™‚ ), kami seperti dapat angin segar karena untuk sementara kami bisa menghemat udang bensin hehehe… Dan ini adalah Balanan bro! Balanan de Baluran! Matur sembah nuwun dumateng Mang Agus dan Ndan Hendro yang sudah ngasih tumpangan.

Balanan, terakhir kami menyelam, 20 September 2012. 30 meter
Balanan, terakhir kami menyelam, 20 September 2012. 30 meter

Balanan, sejauh ini, adalah satu-satunya diving spot yang bisa membuat saya orgasme di bawah air laut. Sangat jarang orang yang mau ke sini, karena selain jauh dari garasi perahu di Bama, untuk melihat keindahan karangnya harus slulup minimal 20 m. Itupun sering tidak dapat apa-apa kalau parkirnya gak pas.

Dan buka puasa kali ini kita bener-bener kelempoken! Porsi makan kita sangat tidak sehat dan berpotensi menyebabkan serangan jantung dan imoptensi! Fatal, sungguh fatal!

Fatal pertama, karena sudah kebelet nyemplung, kita sampai tidak buat rencana penyelaman: kedalaman, waktu, buddy prosedure, dll. Apalagi perut saya yang sudah mual-mual gak enak sejak berangkat. Maklum tukang mabok laut hahaha… langsung ambil fins, pasang 4 pemberat dan byurr… masker dan tabung dipasang di bawah. Disusul satu-persatu oleh kawan-kawan yang hari ini ketambahan 1 penyelam “anyaran” hihihi…

Fatal kedua, karena jumlah kita berempat, dimana satu masih “anyaran” ๐Ÿ™‚ A1, jadilah kita berlama-lama di 8 m. Pada sibuk bikin foto narsis dan membuat kabut pasir dimana-mana. Padahal di lokasi ini kita seharusnya langsung turun ke 20 m, karena di situlah taman bawah laut Balanan terhampar.

Fatal ketiga, dan inilah yang fatal, yaitu kita tidak menandai waktu turun! Lalu tanpa disadari kita bedua sudah berada di kedalaman 37 m dengan tekanan tabung tinggal 50 bar! Dan sedang asyik jeprat sana jepret sini seakan-akan sedang tidak terjadi apa-apa! Sialan, ini gara kelamaan di 8 m tadi sehingga waktu kita di bawah menjadi sangat sedikit! Dan kita tidak tahu sudah berapa lama di bawah, padahal untuk kedalaman 35 m, waktu maksimal penyelaman (surface interval) hanya 15 menit! Modaro! Taman bawah laut Balanan memang sangat melenakan!

Mengingat potensi bahaya dengan kedalaman itu dan tekanan tabung yang sangat tipis, kesadaran dan keikhlasan harus ditaruh di atas segalanya. Lupakan karang bagus, foto-foto indah bisa dicari lain hari. Saya segera memberi Ferdy aba-aba bahwa tabung saya sudah tipis. Tabung segitu harus cukup untuk naik pelan-pelan sampai 5 m lalu ambil five two five. Dalam penyelaman, kita dilarang naik terlalu cepat dan harus berhenti selama 5 menit di kedalaman 5 m untuk menghindari dekompresi. Itu pun kalo semua prosedur penyelaman diikuti dengan baik. Lha masalahnya sudah ada fatal-fatal di atas tadi!

Dekompresi adalah penyakit yang sangat dihindari oleh setiap penyelam, karena bisa berakibat fatal seperti kelumpuhan, mati rasa atau tidak sadar diri. Penyebab dekompresi adalah kandungan zat nitrogen yang terlalu banyak, menumpuk dan membentuk seperti gelembung Sprit dalam pembuluh darah. Jelas ini sangat berbahasa bagi sistem peredaran darah dan syaraf.

Beranjaklah kami naik sesegera mungkin, dengan kecepatan yang gak tahu apakah terlalu cepat atau gimana. Karena dalam bayangan kita hanya satu: tabung habis! Sampai kedalaman 26 m, tabung sudah tinggal 30 bar! Sialan, boros banget sih dari 37 ke 26? Mana masih 20 m lagi? Berhenti 5 menit pula! Mboh wes.. deco yo deco…

Jangan ditiru, ini adalah contoh jelek dan salah! :P
Jangan ditiru, ini adalah contoh jelek dan salah! ๐Ÿ˜›

Tapi alhamdulilah, meskipun selama five two five kita masih juga harus malawan arus cukup kuat, kita pun bisa naik ke permukaan dengan selamat. Dan sampai di atas, jarum alat pengukur tekanan tabung mengarah ke garis 5 bar! Kira-kira masih cukup lah untuk 10-15 kali hirupan udara hahaha…

Kadang-kadang dalam hati saya seperti ingin tertawa sekeras-kerasnya karena baru saja melakukan sebuah hal gila yang cukup ekstrim. Sambil tepuk dada lalu menyombong, “Sangar a rek?”! Tapi segera saya koreksi sambil tepuk jidat, “Pekok! Iku nyowo cuk sing mbok gawe dulinan!”

Ah, Balanan dari dulu selalu menjadi tempat untuk melanggar dive procedures. Mulai dari sewaktu kita masih A1 dengan menyelam melebihi 20 m. Sampai A2 malah banyak prosedur yang kita langgar. Keindahan taman laut Balanan selalu menjadi alasan logis dan bodoh untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran itu.

Tidak banyak foto bagus yang kaki peroleh hari ini. Tapi itu jauh tidak masalah daripada terkena dekompresi atau bahkan dicandak malaikat Izroil alias modar. Tapi kenapa kepala ini terus pusing ya?

5 thoughts on “Awas, Balanan Bisa Bikin Dekompresi!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s