Saya sebenarnya bukan penggila musik, meskipun saya sangat suka mendengarkan musik. Tidak pernah mengikuti perkembangan musik terbaru, nonton Inbox, Dasyat atau apalah itu namanya. Koleksi mp3 di leptop pun dari dulu juga gak banyak apdetan. Tapi saya punya cara sendiri untuk menambah koleksi nutrisi telinga saya: berburu original soundtrack movies!
Great movie brings its nice music.
Tulisan ini terinspirasi film yang baru saja diputar di layar 14 inch Acer pinjaman saya: About Time. Film drama romantis komedi berbumbu sci-fi yang bercerita tentang seorang pemuda culun yang memiliki kemampuan time traveling kapanpun dia mau untuk merubah apa yang terjadi dan telah terjadi dalam hidupnya. Bukan film romantis yang melankolis, berlinangan air mata, drama pertengkaran lalu diakhiri dengan ciuman mesra di tengah taman berbunga. Bukan pula film romantis yang membuat sampeyan ingin jatuh cinta lagi. No! Ini adalah film tentang bagaimana seharusnya menjadi lelaki (suami), wanita (istri), anak dan orang tua. You must try it! Adegan-adegan konyolnya akan membuat sampeyan ngekek sendiri.
Dan di ujung film, langsung tangan saya mengetik di atas keyboard dan menuliskan “torrentz.com” di bar address firefox! Lalu memasukkan kata kunci “About Time Ost“. Dan net nottt… koleksi mp3 saya bertambah lagi! How long will I love you mengalun nikmat di loud speaker Simbadda.
Kebiasaan ini dulu bermula saat saya nonton My Sassy Girl. Film korea pertama saya, yang masuk daftar my top most favourite movies. Adalah ketika si gadis tomboy meminta Kyun Woo nembung dengan cara datang langsung di kelasnya yang ternyata adalah sekolah khusus cewek yang tidak boleh ada cowok boleh masuk. Beberapa cerita menarik pun terjadi sampai Woo bisa masuk komplek sekolahan. Singkat cerita, si cowok terhenti langkahnya saat masuk kelas mendengar piano mengalun merdu sampai ke daun telinganya. Si tomboy sudah berada di ujung kelas yang mirip theater itu, memainkan jemarinya, sebuah lagu yang nyaris menghipnotis saya sambil melihat adegan paling romantis yang pernah saya lihat di film layar lebar: cowok culun membawa setangkai bunga untuk gadis tomboy yang memainkan piano di depan siswa satu kelas. Hmm… umum ya?
Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan saya googling, wikipedia, ganool, torrent, rapishare mencari judul lagu yang dimainkan si tomboy itu. Dicari kesana-sini ternyata ngglethek, saya menemukannya di ringtone hape poliponik seorang kawan. Sebuah lagu klasik berjudul Canon yang diaransemen oleh Johann Pachelbel. Dan siyalnya lagi, itu adalah lagu klasik paling populer yang sering dijadikan lagu mainan anak! Damn!
Saya sedang tidak ingin mengajak sampeyan bermelankolis ria. Karena saya pun punya the soundtrack of my life! Yang mana? Nggak tahu! Seperti sebuah album soundtrack film, ada banyak lagu di dalamnya. Banyak sekali momen indah dalam hidup ini, sehingga kita tidak tahu mana yang lebih indah dari lainnya. Bahkan tidak sedikit pula yang kita sudah lupa.
Kita lupa tangisan pertama kita di hari lahir, kita lupa cara ibu menyusui kita, kita lupa mainan pertama yang dibelikan ayah. Seorang playboy, mungkin dia sudah lupa caranya jatuh cinta. Seorang konglomerat bisa jadi lupa caranya bahagia.
Tapi ok, pasti ada featured song di dalam album sountrack itu. Pasti ada lagu-lagu yang sangat sayang dihapus dari hardisk leptop atau memory card hape. Atau kalaupun sudah hilang pasti, secara tidak sadar, kita akan berusaha mencarinya lagi. Dan salah satu lagu terbaik itu bagi saya adalah “Sayang Padaku“. Lagu aransemen Kyai Kanjeng di awal 2000an.
Lagu itu adalah time traveling saya kembali ke 12 tahun yang lalu, 2001, saat pertama kali saya melihat seorang gadis bernama Ismi Wahid sedang memainkan biolanya.
**
featured image: google.com
Yo-yo-yo…pada akhirnya, aku turut berada pada 12 tahun silam. Kekuatan imajiner yang menuntun dalam jabat erat. “Swiss!” hoooo, nama yang asing ya…matur suksma Say. You are a great man that i ever seen. Indeed!!
LikeLike
eciiieeeee~~~~
arep cerita romantis2an ambek bojone dewe ae,,, mukhodimah e dowone eram~~ kakakaka :v
LikeLike
coba canon panchelbel versi whistle ost anime danshi kyokosei no nichijou mas.. animenya koplak tapi keren, lagunya juga keren 😀
LikeLike
Njenengan memang ayah yang romantis kang…
LikeLike