Baru saja dikasih link sama istri. Sebuah cerita kegelisahan seseorang tentang perilaku natural anak-anak muda yang masih SMP. Bukan perilaku contek-contekan pas ujian apalagi demam selfie, tetapi perilaku seksual.
Pada tulisan itu si penulis terlihat sangat frustasi melihat bagaimana anak-anak SMP sudah begitu familiar dengan adegan persetubuhann biologis itu, bukan hanya familiar dengan istilah atau tontonan, bahkan banyak dari mereka sudah terbiasa melakukannya dengan teman lawan jenisnya. Mulai dari oral sex sampai vaginal sex, anak-anak itu begitu lihai memainkan perannya. Bahkan ada dari mereka yang melakukannya di ruang kelas, sambil berdiri pula! Wow! Pokoknya mirip banget sama adegan-adegan di film porno. Lo kok tahu? hehehehe…
Kenapa saya sebut sebagai “perilaku yang natural”? Mari berdiskusi pekok-pekokan sambil nyruput segelas kopi ditemani sebungkus rokok filter. Pekok-pekokan karena saya bukan psikolog, bukan aktivis HIV, apalagi dokter penyakit kelamin. Tapi insyaAllah pekok-pekokan ini obyektif dan semoga sedikit berbau ilmiah.
Hal yang menarik dari anak-anak SMP itu, bahwa mereka melakukannya dengan penuh kesadaran. Sadar bahwa itu dilarang agama, sadar kalau berdosa, dimarahi orang tua kalau ketahuan atau kalau pas lagi apes digrebek satpam sekolah. Padahal di sekolah pasti mereka juga mendapatkan materi pendidikan sex. Di masjid-masjid atau di forum pengajian di kampung bahkan lebih tegas, sex di luar nikah adalah zina! Zina berarti berdosa, dan dosa adalah kuncinya neraka. Tapi mereka masih melakukannya.
Kenapa bisa begitu?
Logikanya sederhana. Gairah sex digerakkan oleh keinginan bawah sadar. Dalam istilah psikologi namanya apa ya? Seperti halnya saya jatuh cinta sama istri saya. Walaupun seluruh dunia mengatakan istri saya jelek, saya tetap akan mencintainya. Meskipun secara obyektif, saya akui banyak wanita yang jauh lebih cantik dari istri saya. Tapi itulah cinta yang tidak ada rumusnya. Tidak orang yang bisa mengatur perasaan saya kepada istri saya.
Kembali ke gairah tadi. Saat saya lagi horny, maka saya punya hak penuh untuk “membiarkan” si kusmin “terbangun”. Itu natural. Sama naturalnya jantung saya langsung berdetak kencang saat pertama kali disenggol murid paling cuantik semasa saya SMP dulu.
Sealim-alimnya seseorang, sehitam-hitamnya jidat seseorang pasti akan muncul loncatan energi, meskipun sesaat, di wilayah vitalnya saat melihat aurat lawan jenisnya. Atau bahkan selogis-logisnya otak manusia tidakn mungkin dia bisa menahan mimpi basah! Kecuali kalau memang sering di-tap.
Itu sebabnya Kanjeng Nabi bahkan tidak mau menyapa umatnya nanti di akhirat yang sampai meninggalnya belum menikah. Nah, khusus yang ini serius bro…
Atau gampangnya gini saja. Kita pasti paham betul dan bisa membedakan mana wanita cantik dan mana wanita yang jeleknya minta ampun, mana pria aduhai dan mana pria tuna rupa. Sekarang sampeyan jalan-jalan di kampung sampeyan. Sampeyan pasti menemukan tidak sedikit wanita yang wajahnya ancur atau lelaki yang tuna rupa tadi bisa punya banyak anak. Banyak lagi. Iya kan?
Teorinya sederhana saja. Orang kalau sudah lihat lawan jenisnya telanjang maka sudah tidak ada lagi rumus cantik atau jelek. Karena nafsu birahi membatalkan semua ukuran-ukuran biologis itu. Meskipun ketika sesudah orgasme baru mereka sadar, “Lo kok mukamu ancur gitu, say?”
Gak usah diambil hati ya sodara-sodaraku semua. Ini hanya duskusi pekok-pekokan.
huahahahaha…
LikeLike
jare sopo mung lawan jenis..
si batak lek weruh sampeyan yo greng 😛
LikeLike