Category: Resensi Apa Saja

Kelembutan Hati di Balik Kokohnya Jiwa Petarung

Setelah sekian lama gak nonton pilm bagus, atau kalopun sempat nonton selalu saja gagal menyempatkan waktu untuk menulis beberapa paragraf ngasih bocoran. Jadilah Warrior, film terakhir yang saya tonton dan pertama yang bikin saya gak tahan bikin resensi setelah berbulan-bulan lamanya. Ok, apakah sampeyan sudah klik link judul filmnya? Sudah lihat ratingnya? dari berapa ribu users? Sudah lihat juga movie-meternya? Yes, angka yang sepadan untuk sebuah film bagus, even best ever! Kalo saya yang lihat angka-angka itu, tidak perlu saya baca paragraf setelah ini. Langsung saya donwload di torrent, pergi ke rental atau beli dvd bajakannya. Jadi anggap saja ini hanya tulisan ndobos.

(more…)

Rock Climbing: Kematian Adalah Logis

Film ini mengingatkan saya pada film keluaran 11 tahun yang lalu, Vertical Limit. Film-film tentang drama penaklukan puncak-puncak dunia bagi saya selalu menyuguhkan aksi yang menguras energi, emosi dan perbendaharaan istilah pisuhan. Apalagi jika drama penaklukan puncak-puncak dunia itu harus dilalui dengan menaklukkan tebing 90 derajat ratusan sampai ribuan meter tingginya. Ah, salah satu kegilaan yang harus aku hapus dari wish list-ku.

Yang membedakan film ini dengan pendahulunya itu adalah, North Face bukan buatan Hollywood. Artist-nya sama sekali gak aku kenal. Pake bahasa Jerman pula. Dan dia diambil berdasarkan kisah nyata. Itulah sebabnya kenapa dramatisasi film ini tidak se-lebay Vertical Limit. (more…)