I say “some” just because it supposed to be many more than this. However, marine living things are well unknown for common people. Even they are already well described, we … Continue reading Some of Unidentified Marine Organisms of Baluran #1

I say “some” just because it supposed to be many more than this. However, marine living things are well unknown for common people. Even they are already well described, we … Continue reading Some of Unidentified Marine Organisms of Baluran #1
Saya lupa sudah berapa kali memuji habis tanah kering ini, Taman Nasional Baluran. Bukan dumeh saya kerja di sini, tapi saya nyaris dibuat tidak pernah bosan dengan semua suguhan keindahan … Continue reading Kami Adalah Gurita Membabi Buta Hahahaha…
Sudah lama banget saya ingin mosting ini, foto-foto dan sedikit tulisan tentang bagaimana cahaya pagi hari menguasai wilayah imajinasi saya. Atau kadang-kadang nggak cuma menguasai saja, bahkan menyulap. Menyulap kepala … Continue reading Morning Morning Beauty in the Wild Wild East [photo essay]
Selama saya bekerja di Taman Nasional Baluran, ada dua hal yang membuat saya terkagum-kagum, gemeteran dan dipenuhi kekhawatiran yang teramat sangat. Pertama, ketika bertemu dengan Serindit Jawa (Loriculus pusillus) di musim penghujan tahun lalu. Saya benar-benar tidak percaya menemukan burung ini di kawasan sekering Baluran, karena yang saya tahu burung ini hanya hidup di hutan-hutan tropis yang basah dan hijau sepanjang tahun.
Kedua, ketika pertama kali dalam hidup saya, ketika saya melihat gugusan terumbu karang di blok Bilik-Sijile, sebuah pantai di sisi utara Taman Nasional Baluran. Benar-benar sebuah pemandangan yang maha indah, like nothing compare ever I seen before. Melihat gugusan terumbu karang saya seperti sedang membayangkan betapa kreatif dan cerdasnya Tuhan dalam menciptakan bentuk dan warna. Dan hunting foto di bawah air anda akan seperti anak kecil yang dimasukkan ke dalam toko mainan yang belum pernah anda lihat. Setiap meter anda mengayuh fins anda adalah obyek yang terlalu sayang untuk dilewatkan.
Keindahan terumbu karang bukan semata-mata karena penampilan fisiknya saja, namun nilai keindahan terumbu karang adalah karena dia adalah makhluk yang sangat rentan. Melalui proses pembentukan yang sangat lama, bahkan bisa memakan ratusan tahun untuk satu bangunan karang, terumbu karang bisa dengan sangat mudah dan cepat rusak atau hancur. Perubahan suhu air yang radikal atau bomb fishing dan potassium adalah ancaman-ancaman yang sebisa mungkin dijauhkan.
Menyaksikan keindahan terumbu karang, pada akhirnya, bukan hanya menyaksikan keindahan warna dan bentuk. Lebih dari itu, menyaksikan keindahan terumbu karang sama dengan menyaksikan proses ratusan bahkan ribuan tahun waktu yang dihabiskan alam sehingga menjadi hutan tropis bawah air maha indah yang bernama terumbu karang. Perjalanan waktu yang sangat panjang itu tentu akan sangat sayang kalau harus rusak oleh satu injakan kaki, satu lemparan jangkar, atau yang lebih kejam satu ledakan bom atau satu liter potassium yang dituang ke laut.
Tapi itulah faktanya. Banyak terumbu karang kita yang rusak. Bahkan di seluruh dunia. Indonesia adalah salah satu Negara dengan keanekaragaman karang yang sangat tinggi. Di seluruh dunia, wilayah yang memiliki kekayaan jenis karang tertinggi terdapat di Indonesia, Philipina, Papua New Guinae dan pulau-pulau kecil di timurnya yang masuk dalam region Indo-Pasific.
Taman Nasional Baluran, adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki hamparan terumbu karang yang cukup luas dan pernah mengalami kerusakan yang cukup parah. Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan pelestarian terumbu karang di Taman Nasional Baluran hanya sebatas reef check baik yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Baluran maupun instansi lainnya seperti UGM melalui UKM Selam. Ketika data sudah lengkap maka sudah waktunya data-data itu dimanfaatkan dalam aksi yang selangkah lebih maju yaitu perbaikan. Reklamasi karang dengan cara transplantasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengembalikan keindahan makhluk rentan ini. Pun, untuk memotong waktu sehingga proses reklamasi karang tidak membutuhkan waktu yang lama.
Semoga program ini menjadi salah satu prioritas rencana kerja tahunan Balai Taman Nasional Baluran ke depan selain restorasi populasi Banteng Jawa. Bukan sebuah investasi yang murah untuk anak cucu kita nanti, tapi tetap harus dilakukan karena alam juga sudah menginvestasikan waktu lama pula untuk menghadirkan keindahan terumbu karang di antara kita. Di antara kehidupan manusia yang saya yakin mereka bisa mengambil tindakan yang bijaksana untuk menjadi khalifatullah fil ardh.