Saya dilahirkan dalam sebuah keluarga yang -alhamdulilah- sederhana. Saat saya lahir, bapak saya bekerja sebagai petani yang menggarap lahan kakek dan ibu menjahit pesanan baju tetangga-tetangga di kampung. Sejak krismon 1997, bapak nyaris tidak bekerja karena profesi barunya sebagai kontraktor taman macet total, padahal itu adalah tahun pertama kakak saya kuliah. Mencoba usaha lain, mulai dari ternak cacing, kembali bertani, sampai makelaran apapun yang laku dijual semua tidak memberi hasil. Alhamdulilah ibu bisa memasak dan bikin kue yang sudah dimulai jualan roti ke toko-toko di kampung sebelum krismon dan katering kecil-kecilan, karena memang kecil sekali putaran uangnya. Tapi, alhamdulilah lagi, rejeki yang seadanya itu cukup untuk meluluskan 3 sarjana putra-putra beliau. Salah satunya saya.