Coretan ini sebenanya sudah kelar sebulan yang lalu. Tapi, mau saya pasang di blog rasanya kok males terus. Adalah pada suatu hari, dalam dua hari saya dihipnotis oleh 2 film fiksi ilmiah yang luar biasa asu-nya! Pertama Predestination. Ide utamanya sangat sederhana, yaitu untuk menjawab pertanyaan bedek-bedekan semasa kita kecil dulu: duluan mana ayam atau telor? Sampeyan gak akan menyangka kalau ternyata si ayam ini lahir dari telor yang keluar dari vaginanya sendiri setelah dibuahi oleh dirinya sendiri! Asu to? Benar-benar film yang tidak bisa ditebak alur dan akhir ceritanya (more…)
Tag: movies

Time Traveling to the Soundtrack of My Life
Saya sebenarnya bukan penggila musik, meskipun saya sangat suka mendengarkan musik. Tidak pernah mengikuti perkembangan musik terbaru, nonton Inbox, Dasyat atau apalah itu namanya. Koleksi mp3 di leptop pun dari … Continue reading Time Traveling to the Soundtrack of My Life

Orgasme Kekaguman Akan Sang Hitokiri
Saya bingung mau menulis apa tentang film ini, karena saat ini saya lebih ingin menonton lagi film ini daripada bikin resensinya. Sampai scene terakhir dari film ini saya bahkan ingin … Continue reading Orgasme Kekaguman Akan Sang Hitokiri
Rock Climbing: Kematian Adalah Logis
Film ini mengingatkan saya pada film keluaran 11 tahun yang lalu, Vertical Limit. Film-film tentang drama penaklukan puncak-puncak dunia bagi saya selalu menyuguhkan aksi yang menguras energi, emosi dan perbendaharaan istilah pisuhan. Apalagi jika drama penaklukan puncak-puncak dunia itu harus dilalui dengan menaklukkan tebing 90 derajat ratusan sampai ribuan meter tingginya. Ah, salah satu kegilaan yang harus aku hapus dari wish list-ku.
Yang membedakan film ini dengan pendahulunya itu adalah, North Face bukan buatan Hollywood. Artist-nya sama sekali gak aku kenal. Pake bahasa Jerman pula. Dan dia diambil berdasarkan kisah nyata. Itulah sebabnya kenapa dramatisasi film ini tidak se-lebay Vertical Limit. (more…)