Tag: under water

Free Ebook Ikan Karang Baluran

“Saat sampeyan yakin bahwa salah satu jalan mencintai Allah adalah dengan mencintai makhluk-Nya, menjaganya dan menempatkan mereka pada maqom ilmu yang bermanfaat, percayalah sodara-sodara, Allah akan menjadi asisten terbaik sampeyan. … Continue reading Free Ebook Ikan Karang Baluran

Monster Laut di Depan Kandang Sapi

Menerima Surat Keputusan (SK) dari kepala balai TN. Baluran setahun yang lalu, hati saya gembiranya bukan kepalang. Tidak ada yang lain karena dalam SK itu menyebutkan kalau saya ditugaskan di Resort Labuhan Merak (Labrak). Resort terjauh di Baluran, tanah “bermasalah” dengan masyarakat eks HGU PT. Gunung Kumitir, jalan setapak belasan kilometer, banyak pelanggarnya dan sudah tentu tempat paling menakjubkan di Baluran. (more…)

Tiny Things Under The Deep Blue Baluran Sea

I thought it would be easy to find and take a pictures of my most favorite marine organism: Nudibranch.  They have both brilliant colors and forms which should be easily caught by my eyes sight. As a mollusc member they don’t have any swiftly movements. Only crawling with their membrane-like foot or Javanese said: slow but sure (nggremet). Well, it was expected very easy to take some photo scenes. I said to my best dive buddy ever, Ferdy the Waterproof Man, “There will be a book of Nudibranch of Baluran soon.”

But it’s all just not as I expected as they should be. They are very god damned small! And this is under the sea brur! A place where we have no longer ability to do something more. No legs to walk, no speed to run and no lips to laugh! Hayo jajalo ngguyu karo nyelem! It means much easier to find Tumo on your head than caught any Nudibranch in their own habitat. We aren’t the ruler there, we’re a visitor, a foreigner.

(more…)

Save The Baluran’s Under Water

Akhirnya, setelah sekian lama, dapat juga pinjeman kamera under water lumayan ajib. Punya Bos 1. Gak tahu datangnya dari mana, tiba-tiba saja kamera itu ada di perahu katir yang dipakai temen-temen waktu kegiatan transplantasi karang tadi pagi. Ini adalah hari kedua dalam kegiatan transplantasi karang di Bama. Tanpa pikir panjang, langsung angkat saja kamera itu dan menjelajahlah saya ke pojok-pojok hamparan terumbu karang Bama. Dan, akhirnya yang kedua, I found Nemo! Ikan kecil mungil dan lucu ini asik bermain-main di anemon yang bergoyang-goyang. Wooww… I love you beibeh….

Taman Nasional Baluran adalah salah satu kawasan yang memiliki wilayah laut yang terdapat gugusan terumbu karang dengan kondisi cukup baik untuk ukuran pulau Jawa. Meski dulu karang-karang di Taman Nasional Baluran sempat mengalami kerusakan yang cukup parah, akibat banyaknya pencari ikan dengan menggunakan bom dan potas. namun berkat kerja keras kawan-kawan di lapangan untuk menjaga salah satu keindahan alam itu, sekarang kondisi karang di Baluran berangsur-angsur mulai membaik.

Menyelamatkan keindahan alam bawah air Baluran tidak kalah pentingnya dengan menyelamatkan Banteng. Mengingat luasan terumbu karang di Indonesia semakin tahun semakin menurun, aksi lokal dimulai dari Taman Nasional Baluran adalah hal yang paling realistis.

Kalau dulu cara yang dilakukan adalah dengan uber-uber para perusak karang yang dilakukan oleh para Polhut, sekarang untuk meningkatkan akselerasi rehabilitasi terumbu karang Baluran adalah dengan transplantasi, di tahun-tahun sebelumnya kegiatan yang berhubungan dengan terumbu karang adalah reef check. Dimotori oleh kawan-kawan PEH dan dibantu oleh Pak Dikar sama Pak Siyanto plus 3 kelomp0k pelajar dan mahasiswa PKL dari SMK Jember, IPB dan STP Jakarta, kegiatan yang baru pertama kali dilakukan di Baluran ini ternyata cukup menyenangkan. Yah, seperti biasanya, kegiatan lapangan kalau sama kawan-kawan PEH selalu tidak pernah tidak ceria.

Acara inti lancar tidak ada kendala selain mesin katir yang agak rewel. Semua personil nyemplung ke air ngambil batu untuk dijadikan “pot” buat karang-karang yang ditanam lalu disebar di lokasi-lokasi yang sudah diidentifikasi sebelumnya, ada juga yang mbantu menanam di meja transplantasi yang disumbang oleh BBKSDA Jatim beserta karangnya. Dan yang gak bisa renang tetap saja dilempar ke air.

Dan yang tidak boleh ketinggalan, acara tambahan. Acara tambahan wajib: gaple. Acara tambahan sunah tapi tetep harus dilaksanakan: mengisi tas anak-anak PEH dengan batu saat yang punya sedang lengah. Bisa juga paving, ketela rebus yang dipenyet, rumput, sampah basah, atau yang paling parah yaitu menukar celana dalam basah satu sama lain, gak peduli cewek atau cowok. Dan untuk yang ini, tasku sudah pernah jadi korban: dimasuki BH punya Bu ****. Untung aku belum punya istri. Jadi buat siapa saja yang ikut kegiatan sama anak-anak PEH terutama kegiatan air nasehatku cuma satu: Be Ware!

Terlepas dari acara-acara tambahan itu semua. Semoga kegiatan penyelamatan terumbu karang ini bisa terus dilakukan setiap tahun. Di Bama, Kajang, Simacan, Lempunya, Bilik-Sijile atau di mana saja. Sebagai salah satu benteng penyelamatan keanekaragaman biodiversitas bawah air, terumbu karang Taman Nasional Baluran harus diselamatkan dari kerusakan. Itulah tugas yang harus ditunaikan siapa saja, tidak hanya PEH, Polhut atau seluruh staf Taman Nasional Baluran. Karena di setiap ikan yang kita jaga, mereka akan berdzikir. Di setiap bongkahan karang yang kita selamatkan, mereka juga akan berdo’a untuk keselamatan kita. Di setiap biji plankton yang memenuhi lautan, mereka akan selalu mengingat nama kita lalu memohon kepada Allah atas keselamatan manusia-manusia yang mengingat hidup mereka.